Geografi (hanya mau menulis lagi malam ini)...

"Geography at school is not what is used to be...
...ask a Geographer to find out why."

sebuah ungkapan yang sederhana dan luar biasa menurutku. Awalnya saya berfikir bahwa apa yang dialami di makassar mengenai geografi hanya di alami di makassar sendiri, ternyata tidak. Sebuah postingan di youtube berjudul Geography is changing, telah membuktikan bahwa di belahan dunia lainnya ternyata memiliki persoalan yang sama, yaitu geografi yang sesungguhnya tidak sama (bahkan lebih) dari apa yang diajarkan di bangku sekolahan atau kuliah.



Beberapa sekolah memang menganggap remeh mata kuliah ini, walaupun dari lisan guru-guru atau pemegang kebijakan sekolah tersebut tidak mengatakan demikian, tapi faktual dilapangan menunjukkan realitas tersebut, dimana banyak guru mata pelajaran yang bukan berlatar belakang geografi mengajarkan mata pelajaran geografi, bukankah ini bullshit...???

Sebagai seorang geografer (paling tidak mengarah kesana) saya membenci realitas yang menunjukkan bahwa geografi itu seakan-akan pelajaran gampangan. Saksikan saja keadaan bangsa ini yang telah "buta geografi" berbagai persoaalan telah hadir dan belum terselesaiakan.

Cukup banyak masalah yang hadir dan membayangi bangsa ini, mulai dari persoalan-persoalan sederhana dalam hubungan sosial antar manusia sampai kepersoalan besar ditingkat ekonomi global. Bahkan sebelum hadirnya krisis global kita sudah dihadang dengan potensi persoalan global warming. Seakan semuanya hadir dalam skenario besar dan agung, sehingga seakan kita hanya bisa pasrah dan menunggu suatu kebijakan politis dari para politikus besar untuk menyelesaikannya.

Kita seperti terperangkap pada pola klasik yaitu memilih wakil kita dan mempercayakan semua persoalan untuk mereka selesaikan. Setelah itu kita hanya disisakan harapan dan menyaksikan mereka di panggung politik nasional atau global.

Penguasa-penguasa dan para ahli di Indonesia sendiri sedang “lupa” kalau citra Wilayah Indonesia adalah kepulauan dan kelautan, sehingga tidak peduli lagi bahwa kebedaan gejala antar region, antar kawasan atau antar pulau-pulau itu hanya dapat disatukan dalam inplementasi prinsip (konsep) interrelasi, interaksi, dan interdepedensi bagian permukaan bumi itu dengan manusia yang hidup di dalamnya. Kebahagiaan yang diharapkan sebagai tujuan murni ilmu pengetahuan tetap hanya ada dalam impian. Dan kekecewaan serta kecemburuan sosial antar region di negara kepulauan maritim ini sedang mengarah kepada desintegrasi bangsa ini.

Apakah itu adalah sebuah argumentasi apatis dan skeptis? Jawabanya adalah TIDAK. Kita tidak hanya pernah mencoba untuk belajar memahami dan mengerti, bahwa setiap persoalan adalah sebuah kausalitas dari setiap elemen yang saling berhubungan secara erat. Dan kita adalah bagian dari elemen tersebut yang memiliki pengaruh untuk menjadi persoalan ataupun menjawab persoalan tersebut.

Jika berbagai cabang ilmu pengetahuan telah berkembang sendiri-sendiri, mendalam dan meluas atau tinggi mengangkasa; apakah itu ilmu pengetahuan eksak maupun non-eksak, maka yang dapat menjembatani keterpisahan dan kebedaan itu adalah keilmuan geografi. Karena, seperti kata Preston E. James (1959), “Geography has sometimes been called the mother of sciences, since many fields of learning that started with observations of the actual face of earth turned to the study of specific processes wherever they might be located.”

Kalau ada yang mengatakan bahwa filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan, maka katakan, “bahwa filsafat hanya mampu merenung di tempatnya dan menyampaikan pesan; filsafat itu hanya mengurung diri untuk menjelaskan dunia. Filsafat hanya sampai di ambang dunia tetapi tidak mendunia”. Adalah geografi yang menyatukan rasio, emosi (moral) dan empiris ke dalam tindakan nyata di ruang muka bumi ini.”

Geografi tetap konsisten dengan obyek studinya yaitu melihat satu kesatuan komponen alamiah dengan komponen insaniah pada ruang tertentu di permukaan bumi, mengkaji faktor alam dan faktor manusia yang membentuk integrasi keruangan di wilayah yang bersangkutan. Geografi pun mengajarkan kearifan teknologi dalam mengelola alam lingkungan hidupnya manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[Informasi Tracking Satelit Aqua (Modis) Secara Real Time]