Semalam saya mengikuti turnamen billyard di sebuah tempat permainan billyard di kota Makassar, keikut sertaan tersebut bukannya karena saya merasa jago atau mengharapkan juara, sama sekali bukan.
Rutinitas keseharian yang terlalu kompleksitas dan menghabiskan begitu banyak energi dan tenaga membuat saya mencoba untuk mengimbanginya dengan sebuah kegiatan yang sedikit lebih rileks dan jauh dari kegiatan money oriented…
Itulah alasannya ketika teman saya menghubungi untuk mengikuti turnamen … ya saya ikut saja. Al hasil dibabak penyisihan saya sudah kalah telak 2 kosong dan saya cukup puas. Dimulai dengan melakukan saya berkesempatan untuk melakukan break pertama.
Kesembilan bola terhambur ke seluruh penjuru meja ketika saya melakukan shooting dengan energy secukupnya. Satu bola bernomor 3 pada saat itu masuk sehingga dapat giliran untuk melakukan shooting berikutnya.
Kuakui bahwa saat itu saya sudah tidak dapat berkonsentrasi dengan baik. Mata terasa sangat berat dan mengantuk telah mendukung membuyarkan konsentrasiku. Bola satu masih menunggu untuk di shoot, tapi anehnya saya mengarahkan ke bola nomor 2 dengan teknik side spin kea rah bola 4.
Segera saya memukul bola putih dengan stick yang telah saya atur, stik mengincar tengah bola putih, cue tip dari stik saya geser ke bagian kiri berhubung bola 4 ada di sebelah kiri meja … dan pakkkk…. bola 6 terkena bola nomor 2 (seperti harapan saya) terdorong masuk ke lubang ujung kanan meja.
Semua orang kaget… sayapun reflex berucap “astagfirullah” ternyata itu adalah fault, karena seharusnya saya mengarahkan ke bola nomor satu dulu…
Hilangdeh kesempatan saya untuk melakukan shooting berikutnya, saya tersandar ke dinding dan menyaksikan secara pasrah lawan saya mengalahkanku dengan berbagai skillnya. Draw shoot, follow shoot dan stop shoot sangat mahir dia lakukan.
Saat itu saya tahu bahwa saya sudah tidak punya harapan lagi untuk menang, konsentrasiku sulit untuk hadir kembali ditambah energy yang sudah tidak mampu lagi kembali. Saya kemudian mendatangi lawan saya tersebut dan menyodorkan tangan mengakui kekalahan.
Lumayanlah untuk hari ini kekalahan saya. Tapi tunggulah prend, besok saya usahakan kita bertemu kembali. Saat itu saya tidak mau kalah karena malam ini saya benar-benar mengantuk dan isi kepala saya cuman tempat tidur.
Sebelum pulang saya membeli kaos tangan untuk dapat saya gunakan main besok, tanpa pelu melumuri seluruh sisi atas stik dan tangan dengan bedak.
Saya kalah malam ini, tapi saya menang untuk menghilangkan isi kepala saya dari segala rutinitas keseharianku. Tidak ada mengajar, tidak ada proyek, tidak ada peta, dan tidak ada analisa membingungkan yang harus aku buat… saat itu jam 1 dini hari…tidak ada kata lain setelahnya … TIDUR …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar